Puisi karya : Lusiana Rachmawati, ID – 01801 EEPK 2020

.

Biarkan jemari ini menari

Mengalunkan suara hati

Mengembara dalam sepi

Menggapai malam tak bertepi

.

Biarkan jemari ini menari

Lukiskan perjalanan hidup

Menghitung langkah kaki

Jangan biarkan dia meredup

.

Biarkan jemari ini menari

Di atas kertas penuh warna

Sebelum kelak engkau pergi

Buat hidup ini bahagia

.

Biarkan jemari ini menari

Menuliskan angka-angka

Atau jalinan kata penuh makna

Terus bergerak setiap hari

.

Biarkan jemari ini menari

Mengabarkan pada dunia

Tentang sejuta asa

Kepedihan tak terperi

.

Biarkan jemari ini menari

Jangan biarkan berhenti

Rangkaikan cerita

Tentang bahagia dan tawa

.

Biarkan jemari ini menari

Lerung putus asa yang pernah ada

Berhenti di titik koma

Sungguh, perbuatan pengecut tak berhati

.

Biarkan jemari ini menari

Andaikan dia bisa bicara

Dia akan tertawa bahagia

Berhasil mengejar mimpi…

.

Biarkan jemari ini menari

Andaikan dia bisa melihat

Memicingkan mata pun tak sempat

Harus banyak yang dikemasi

.

Biarkan jemari ini menari

Walau terkadang harus menangis

Dari keinginan yang beriris

Kesal pada diri sendiri

.

Biarkan jemari ini menari

Walau makin keriput

Semangat tak kan surut

Karena dia terus berlari

.

Biarkan jemari ini menari

Mengepakkan sayap semakin tinggi

Hamasah tak tergoyah

Lelah menjadi Lillaah

.

Biarkan jemari ini menari

Kucumbu hari terus menerus

Menggaungkan gema yang menggerus

Dari luapan obsesi berambisi

.

Biarkan jemari ini menari

Pintu ilmu terbuka luas

Membentang bagai hamparan kapas

Hanya perlu berkemas

Untuk berlari kembali

.

Biarkan jemari ini menari

Kan kutebar semua mimpi

Agar mereka merindui

Jejak nama penuh arti

Memberi inspirasi

Memberi metamorfosa hayati…

Lalu mereka mengenali

Dari goresan jemari ini

.

Biarkan jemari ini menari

Anak keturunan akan bangga nanti

Berteriak mengguncang dunia

BUKU INI NENEK MOYANGKU YANG MENCIPTA !!!

1 thought on “Biarkan Jemari Ini Menari

  1. Puitis sekali beda sekali kalo emak emak yang menuliskan. Karena pakai hati kena deh jadinya.
    Saya suka diksinya merepetisi dan menunjukan kekuatan dari logat dan kekentalan dan ketajaman bahasa majasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.