Oleh : Cahyadi Takariawan
Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak akan bisa hidup sendiri. Kebahagiaan dan keberhasilan dalam kehidupannya, selalu ada andil dari orang lain. Maka berkomunitas menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi semua manusia.
Berkomunitas akan menyebabkan manusia saling membantu dan saling menguatkan satu dengan yang lain, dalam berbagai bidang kehidupan. Maka munculah sangat banyak kelompok, perkumpulan, organisasi, jama’ah, perserikatan, persekutuan, wadah, dan aneka jenis komunitas, sesuai minat dan kecenderungan.
Demikian pula dalam menulis. Salah satu faktor yang menguatkan semangat berkarya adalah bergabung bersama komunitas menulis, baik online maupun offline. Bersama orang-orang dengan minat yang sama, akan terbangun semangat dan solidaritas yang saling menguatkan dalam kepenulisan.
Dalam ajaran agama, teman dianggap memiliki pengaruh sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang. “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas memberikan pesan, perhatikan teman pergaulanmu, karena mereka yang akan membentuk dirimu. Ini bisa dipahami dalam makna yang sangat luas. Misalnya, jika kita berteman dengan orang-orang yang malas, akan membangun jiwa malas pula dalam diri kita. Jika kita berteman dengan orang-orang yang positif, akan membangun jiwa positif pula dalam diri kita, dan seterusnya.
Dalam hadits yang lain, dinyatakan “Ruh manusia itu seperti tentara yang berkelompok-kelompok, jika saling mengenal mereka akan menjadi akrab, dan jika saling bermusuhan maka mereka akan saling berpisah” (HR. Muslim).
Orang-orang positif, sangat sulit berkomunitas dengan orang-orang yang cenderung negatif. Orang-orang yang cenderung negatif, sangat sulit berkomunitas dengan orang-orang positif. Inilah makna “ruh manusia seperti tentara yang berkelompok”, yang satu tipe akan bertemu, yang berbeda tipe akan berpisah.
Lebih rinci lagi, bang Helmy Yahya menceritakan makna pepatah China, “Burung yang sama akan hinggap di dahan yang sama”. Silakan simak video berikut.
Nah, sekarang kembali kepada Anda semua. Akan memilih komunitas seperti apa? Akan bergabung dengan tipe orang seperti apa? Ini yang akan membentuk kepribadian dan karakter Anda.
Satu sisi, Anda hanya akan nyaman berada pada satu dahan dengan “burung” yang sama. Anda tidak akan nyaman berada satu dahan dengan tipe burung yang berbeda. Namun di sisi lainnya, Anda bisa memilih untuk ikut menempati dahan tertentu bersama burung-burung yang Anda ingin seperti mereka.
Bersama dalam satu dahan dengan burung-burung yang produktif, akan membangun jiwa produktif Anda. Bersama burung yang bangun pagi-pagi, Anda akan terbiasa bangun dan produktif di waktu pagi. Bersama burung hantu, Anda akan produktif di malam hari.
Namun coba perhatikan, istilah yang sering digunakan untuk “awal yang baik” dan menguntungkan, adalah early bird. Bukan owl atau burung hantu. Jika ada konser live Justin Bieber atau Ed Sheeran, sering ada tawaran “early bird”, yaitu memesan tiket lebih awal dengan harga lebih murah, sehingga menguntungkan customers. Bahkan ada pepatah “early bird cacthes the worm”.
Maka, jika ingin menjadi penulis produktif, bergabunglah bersama komunitas para penulis produktif. Bersama mereka, Anda bisa terpacu untuk terus produktif. Minimal, Anda akan mendapat wanginya. Atau Anda akan mendapat suntikan semangatnya.
Selalu sy usahakan baca setiap hari di blog ini. Untuk apa? Sebagai ‘suntikan semangat’, sesuai penutup tulisan diatas. Selalu inspiratif. Terima kasih, Pak Cah.
Trmksh ustadz..ajibb
semangat menulis mbak BQ… sukses selalu.
Sarapan pagi yang bergizi. Terimakasih Pak Cah
Ya. Setuju Pak. Tulisan yg bermanfaat.
Selalu memotivasibtks pak cah
semangat menulis mbak Ida… sukses selalu.
Terimakasih atas motivasinya ust cah
Jazaakunulloh Ustadz. pencerahannya..
Ibarat satu frekuensi
Terima kasih masukannya Pak
Masya Allah…mencerahkan…
semangat menulis mbak Rahma… sukses selalu.
Tulisan ini spt apa yg saya renungkan Dan rasakan selama ini ….terimakasih P. Cah… Sehat selalu bersama keluarga
Aamiin… semangat menulis Kang Didin… sukses selalu.
terimakasih pak Cah…..memotivasi selalu setiap pagi
semangat menulis Kang Heri… sukses selalu.
الحمد لله بنعمته تتم الصالحات
semangat menulis … sukses selalu.
Terimakasih pak Cah..
semangat menulis, mbak Dasma…